Depokupdate.co – Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok nomor urut 2 Supian Suri-Chandra Rahmansyah kembali menjadi sosok paling populer dibandingkan kontestan lain pada Pilkada Kota Depok 2024.
Hal itu terlihat dalam hasil survei yang dirilis Studi Visi Nusantara atau LS Vinus, Pasangan Supian-Chandra unggul dengan elektabilitas 49,38 persen, sementara pasangan Imam-Ririn hanya 31,12 persen.
Pembina Sekretariat Nasional LS Vinus, Rizki Riyanto mengatakan, hasil tersebut berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 800 responden periode 22-26 Oktober 2024, menggunakan metode cluster random sampling, teori slovin.
Baca Juga Survei KedaiKOPI, Imam-Ririn Unggul 66,9 Persen Di Pilkada Depok 2024
Berdasarkan data, pasangan Supian-Chandra mampu meningkatkan popularitas sehingga mampu mengungguli pasangan Imam-Ririn.
Elektabilitas masing-masing paslon turut dipengaruhi sejumlah faktor, utamanya dari media. Indikator popularitas salah satunya itu adalah media sosial atau media mainstream, seperti berita online ataupun cetak.
Lebih lanjut dalam paparan LS Vinus dijelaskan, alasan memilih pasangan calon walikota dan wakil walikota pilihan masyarakat kota Depok yang paling tertinggi adalah karena popularitas, dengan poin 57,75 persen.
“Ketika kita lihat alasan-alasan masyarakat memilih yang tertinggi itu adalah popularitas. Nah indikator-indikator popularitas salah satunya itu adalah mungkin media sosial atau media maenstream seperti berita online ataupun cetak,” katanya.
Baca Juga Sukses Gelar Workshop Content Creator, FORPAIP Diapresiasi Ketua DPRD Depok
Selanjutnya disusul poin 8,75 persen karena partai, kemudian program kerja 4,63 persen, dan bersih dari korupsi serta kepribadian rata-rata di 2,50 persen.
Lalu tokoh milenial dan akademisi rata-rata di 1,25 persen, agama 0,13 persen lainnya 3,63 persen. Kemudian tidak menjawab 18,11 persen.
Berikutnya tingkat konsisten pilihan masyarakat calon wali kota dan wakil wali kotapilihan masyarakat Kota Depok.
Mereka yang merubah pilihan 26,38 persen, yang menjawab tidak 60,75 persen, dan tidak tahu 12,87 persen.
Dia menambahkan Lembaga Studi Visi Nusantara merupakan lembaga yang resmi untuk melakukan survei (***)