Depokupdate.co-Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berupaya mengenalkan sejumlah tempat bersejarah di wilayahnya dengan menyelenggarakan Heritage City Tour.
Menurut Kepala Bidang Kebudayaan dan Pengembangan Kepariwisataan Kota Depok, Tatik Wijayati, program Heritage City Tour merupakan salah satu program Smart City di Kota Depok.
“Dalam City Tour itu Pemkot akan membranding Kota Depok dengan Bus Oren atau Odong-Odong Keren,” kata Tatik di Kantor Pemkot Depok pada Senin (20/12/2021).
Tiap harinya, kegiatan Tour City akan dilaksanakan dalam dua sesi.
Sesi pertama di pagi hari dan sesi kedua dilaksanakan pada siang hari.
Baca juga: Depok Lama Bakal Jadi Kawasan Heritage yang Dilengkapi dengan Museum dan Fasilitas Lainnya
Masing-masing sesi dibatasi 15 wisatawan.
“Menyesuaikan kapasitas Bus Oren,” sambung Tatik.
Wisatawan yang mengikuti City Tour akan berangkat dari Balai Kota dengan naik Bus Oren.
Kuburan ini merupakan kompleks kuburan yang terdiri dari berbagai bentuk, ada yang seperti bangunan persegi, tugu, dan makam di atas tanah.
Kuburan ini masih digunakan untuk keluarga dan keturunannya dari 11 marga mardijker Cornelis Chastelein.
Sejumlah pejabat tinggi masa Hindia-Belanda yang tinggal di Depok juga dimakamkan di sana.
Ada makam keluarga Van der Capellen yang merupakan kerabat dari Gubernur Jenderal Hindia-Belanda Van der Capellen.
Serta ada juga pemakaman keluarga De Graaf, dimana dahulu pendeta C. de Graaf adalah pendiri Rumah Sakit PGI di Cikini, beserta istrinya Adriana, yang meninggal pada tahun 1929, juga dimakamkan di sana.
Selanjutnya, para wisatawan akan diarahkan ke Jalan Pemuda.
Di sana, mereka akan diajak untuk mengenal beragam cagar budaya maupun Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) seperti SMPN 1 Depok, SMA Kasih, Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein, Gereja Emanuel, hingga Stasiun Citayem dan Dipo Kereta Api.
“Stasiun Citayem, Depok1, Pondok Cina sebetulnya peninggalan belanda. Selain peninggalan belanda
Makam syech Muhammad Yusuf, Komplek Bangunan Eks Seminari, Makam dan Masjid Jami Al-Ittihad, dan Rumah Tua Pondok Cina. Nanti dijelaskan satu-satu,” jelas Tatik.