Depokupdate.co – Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyiapkan pesan saat acara lepas sambut Camat Bojongsari dari Mursalim ke Rijal Farhan yang digelar di kantor Kecamatan Bojongsari, Rabu (22/02/2023).
“Saya menyiapkan pesan berupa singkatan yang kepanjangannya enak didengar, singkatannya PKS, kepanjangan dari Persahabatan, Kebersamaan, Setia,” kata Wali Kota Depok yang kerap disapa Kyai Idris tersebut.
“Saya ingin berpesan saja bahwa menjadi aparatur ataupun pejabat di wilayah, maka tiga hal ini harus benar-benar dijaga,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjabarkan, yang pertama tentang persahabatan, biasanya jika teman sudah merasakan suka dan duka, solidaritasnya tinggi, apalagi mempunyai satu visi yang sama, punya keinginan atau kehendak serupa, itulah dinamakan persahabatan.
“Persahabatan ini harus benar-benar kita tanamkan dalam menjalankan roda amanah tugas di wilayah, sebenarnya pada tugas-tugas yang lainnya juga begitu,” ungkapnya.
Dikatakan Kyai Idris, Nabi Muhammad SAW tidak pernah menyebut Abu Bakar itu bawahan beliau, yang selalu menemani dan mendampingi Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan keluar kota.
“Nabi Muhammad SAW juga selalu menyebutkan Ali bin Abi Thalib, sebagai sahabat, walaupun beliau sepupu, sekaligus menantu Rasulullah SAW,” ujarnya.
Dikatakan Kyai Idris, persahabatan ini penting karena ketika ada pimpinan atau aparatur yang keliru, seoranf sahabat mempunyai keberanian untuk menegur, mengingatkan, karena siapapun dia pasti ada kesalahan dan kelemahan.
“Syukur-syukur memiliki keyakinan yang sama, sehingga volume keyakinan kita dalam kesuksesan dalam tugas kita ini seirama,” ujarnya.
Lanjut Kyai Idris, yang kedua adalah kebersamaan, maka tanamkan kebersamaan antara camat, lurah, sekretaris camat, sekretaris lurah, staf dan semua pihak yanh ada di dalam kecamatan dan kelurahan.
“Tidak boleh jalan sendiri-sendiri, tidak akan sengsara, tidak akan rugi kalau kita konsultasi, kalau kita bermusyawarah,” katanya.
“Jadi kedepankan prinsip musyawarah, apapun hasil musyawarah itu pahit terhadap kita, tapi insyaAllah karena memang musyawarah ini adalah prinsip kehidupan setiap muslim, insyaAllah hasilnya akan berkah, walaupun terkadang tidak sesuai dengan hati nurani kita,” jelas Kyai Idris.
Ketiga, sambung Kyai Idris, tentang setia, yang menurutnya, setia kepada keluarga, anak-anak, warga, aturan perundangan, pimpinan, ketentuan dan kebijakan.
“Setia artinya loyalitas, ini harus kita berikan kepada orang-orang yang memang berhak mendapatkan,” ujarnya.
Dia menuturkan, dalam prinsip Islam sudah jelas teman kerja itu memang harus yang setia.
“Wahai orang-orang beriman janganlah kalian menjadikan orang-orang dekat kalian dalam bekerja bukan dari golongan kalian,” tutur Kyai Idris.
“Maksudnya, orang-orang yang dijadikan sebagai teman dekat dalam membantu kerja-kerja tugas kita adalah orang yang mempunyai loyalitas tinggi,” terangnya.
Sebab, ungkapnya, jika tidak memiliki loyalitas tinggi, jangan harapkan bisa sukses dalam menerapkan kebijakan-kebijakan ketentuan yang dibuat.
“Jadi bukan pemaslahan-permasalahan secara politik, ini permasalahan loyalitas, kalau pimpinan kita salah keliru, tidak sesuai ketentuan, artinya dia melanggar loyalitas, ketentuan perundangan, maka ditegur saja,” tegas Kyai Idris.
“Tiga hal ini yang harus ditanamkan, insyaAllah kalau tiga ini ditanamkan anda akan sukses dalam memimpin aparatur dan masyarakat di wilayah masing-masing,” tandas Kyai Idris.(***)