Depokupdate.co-Pemerintah Kota Depok tengah mengkaji kenaikan tarif angkutan umum di Kota Depok, Jawa Barat pasca kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM beberapa waktu lalu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri mengataka, Pemkot Depok masih terus menjajaki terkait kebijakan yang akan dikeluarkan, saat ini pemerintah Kota Depok tengah melihat kota-kota lain dalam menentukan arah kebijakan terkait kenaikan harga BBM.
“Kami juga harus cek ke tetangga kanan kiri berapa persen kenaikan dari kebijakan yang dikeluarkan,” ucap Supian Suri.
Supian Suri mengatakan, kebijakan penyesuain tarif baru akan segera dikeluarkan, Saat ini masih dalam tahap pembahasan dan persiapan.
“Mudah mudahan dalam waktu dekat, segera dikeluarkan tarif baru angkutan umum di kota Depok,” ujarnya.
Belum adanya penetapan tarif baru yang dikeluarkan secara resmi oleh Pemkot Depok, dikeluhkan sejumlah supir angkutan umum di Kota Depok, Murtadi, Supir D05 jurusan Bojong Gede-Depok salah satunya, ia mengaku, kenaikan harga BBM sangat membebani ditengah sepinya penumpang akhir akhir ini.
“Sekarang ini penumpangnya sepi, ditambah lagi harga BBM naik, yang kami dapat cuma untuk makan, beli bensi dan uang setoran, gak ada yang bisa dibawa pulang” ungkapnya.
Meski belum berani menaikan tarif, namun dirinya mengaku tak sedikit penumpang yang memberi tarif lebih dari biasanya.
“Ada aja sih yang ngasih tarif lebih, kadang Rp 500 hingga Rp 1000,” tambahnya.
Hal berbeda dikatakan sejumlah penumpang di terminal Depok, angkutan di Kota Depok sudah menaikkan tarif, kenaikan mencapai Rp 1000 tergantung jarak.
Anita (25), salah satunya, biasanya tariff angkutan umum dari Simpangan Depok menuju Terminal Depok biasanya Rp 4000, namun kini naik menjadi Rp 5000. Yuli (35) tarif angkutan dari Gang Asem ke terminal Depok yang awalnya Rp 3000 kini menjadi Rp 4000.
Baca Juga: Dibantu Mahasiswa, Kapolres Depok Blusukan Bagikan Ratusan Paket Sembako
Sementara, dampak kenaikan harga BBM juga berdampak pada bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Terminal Terpadu Jatijajar. Rata-rata bus menaikan tarif hingga Rp30 ribu.
Salah satunya Penanggung Jawab PO Sinar Jaya Jatijajar, Bambang Heryono menegaskan, kenaikan tarif sudah terjadi satu hari setelah BBM naik.
“Kenaikan tarif karea ada penambahan biaya operasional, sehingga kami menggunakan ribuan liter untuk BBM, karena ada sekitar 10 sampai 15 bus yang berangkat setiap hari,” jelasnya.(***)